Hubungan asmara
“ Waktu akan mengubah segalanya ! “ Ini benar adanya, tetapi jika memposisikannya ke dalam suatu hubungan asmara, kamu harus mempertimbangkannya lagi, jikalau kamu sedang mencoba untuk merubah keadaan asmara kalian, dibawah ini terdapat 8 macam keadaan yang kiranya boleh untuk dijadikan referensi . Hubungan yang tidak membawakan hasil, lebih baik secepatnya tinggalkan !
1. Kamu lebih banyak mempedulikan pasanganmu
Saat sedang pacaran, pastinya kamu tidak tahu dengan pasti pikiran sang pasangan; kamu merasa kalian sangat serasi, dia seakan tidak setuju dengan itu; kamu sangat merindukannya di saat dia tidak ada disampingmu, saat kamu tidak ada disampingnya Ia merasa biasa saja; tidak ada bedanya, ini menunjukan apa? Ada kalanya memang ada keadaan dimana satu pihak yang lebih memperhatikan pihak lain, jikalau ditempatkan pada posisi hubungan yang sehat, maka akan terjadi suatu fenomena , posisi diamana 2 orang saling bergantian mengejar dan dikejar; akan tetapi jika hanya 1 pihak yang selalu melakonkan posisi sebagai pengajar, maka hubungan seperti ini sudah tidak sehat , jika lanjut terus, maka kamu akan haus akan cinta, kamu akan merasa marah, tertipu, sakit.
2. Yang kamu cintai adalah potensi yang dimiliki pasangan
Yang kamu cintai ialah potensi pasanganmu, bukanlah mencintai dia apa adanya, yang kamu cintai ialah masa depan yang mungkin akan ia gapai, maka ia sama sekali bukanlah pendampingmu, tetapi ia adalah objek yang kamu ubah. Tanyakanlah pada diri kamu sendiri : apakah kamu bisa puas, jikalau pasangan tidak bisa berubah dalam kurun waktu 50 tahun ? Jika kamu baru merasa puas jikalau terus berharap pasangan akan berubah nantinya, maka itu bukanlah cinta, tetapi judi, menggunakan kebahagian kedua belah pihak sebagai taruhan. Saat kamu menjalin hubungan asmara
3. Kamu ingin membantu pasangan
Apakah kamu merasa pasangan kamu sungguh kasihan ? Kamu merasa memiliki kewajiban untuk membuat pasangan berhasil ? Akankah kamu merasa takut bilamana kamu pergi darinya, ia akan merasa sangat terpukul ? Apabila iya, maka kamu adalah orang yang “gila” meyelamatkan orang lain . Orang seperti ini tidak akan mencari seorang pasangan yang serasi, tetapi mencari seorang pasangan yang sehati dengannya, seorang pasangan yang bisa ia bantu. Mencari seseorang yang pernah trauma lemah tidak mandiri tidak dicintai orang yang pernah dirugikan, dari kasihan menjadi cinta, ia akan berterima kasih padamu atas segalanya, hubungan seperti ini seperti misi penyelamatan, bukanlah hubungan yang sehat nan seimbang. Yang harus diingat kuncinya ialah “rasa hormat”, pasangan yang kamu cintai haruslah seseorang yang bisa dihormati olehmu, kamu harusnya bisa bangga atas ia, pasanganmu tidaklah menginginkan kamu membantu dia, tetapi hanya ingin kamu mengerti akan dia.
4. Menjadikannya sebagai pasangan yang kamu sanjung
Seorang artis muda mencintai seorang sutradara, mahasiswa mencintai dosen, sekretaris mencintai bossnya ……. Mencintai seseorang yang mereka sanjung, hubungan seperti ini sulit untuk dipertahankan, karena kedua belah pihak tidak dapat diperlakukan secara sama. Lelaki dan perempuan haruslah diperlakukan sama, bukanlah statusnya, tetapi sikapnya, tidak boleh terlalu menyanjung-nyanjungkan pasangan. Seseorang yang mencintai orang yang disanjungnya, biasanya tidak percaya diri, mereka merasa dirinya sangat buruk.
5. Kamu tertarik akan penampilan luarnya
Setiap orang akan bersikap demikian, betulkah ? Jikalau kamu menyadari jikalau kamu tertarik pada sesuatu kekhasan yang dimiliki pasangan, maka kamu harus bertanya pada diri sendiri, jikalau pasangan tidak memiliki sepasang bola mata biru yang besar nan indah itu, suara yang serak ……. bukan model, tidak bisa bermain bola …….apakah kamu mau bersamanya ?
6. Kesempatan untuk mengenalnya hanya dalam waktu singkat
Kamu dan dia bersama-sama melakukan suatu pekerjaan, sering kali lembur bersama, sehingga anda merasa jatuh cinta dengannya … kau pergi berlibur selama tiga minggu, disana kamu bertemu dengan seorang lelaki yang sedang berlibur, kamu merasa seolah-olah jatuh cinta … berhubungan dengannya secara singkat, tidak rutin, perasaan seperti itu tidak dapat dipertahankan karena waktu singkat tidak dapat membuat Anda benar-benar memahami kepribadian satu sama lain.
7. Memilih pasangan hanya karena ingin memberontak
Orang tua selalu memaksakan kehendaknya padamu, ingin mencarikanmu pendamping yang kaya, sebaliknya teman-teman lelakimu semuanya tidak berduit, sejak kecil kamu sudah mendapat didikan yang keras dan ketat oleh orang tuamu, sebaliknya semua teman perempuanmu itu ugal-ugalan, sejak kecil orang tuamu sering mengingatkan kamu, meneruskan garis keturunan sangatlah penting, sebaliknya pacarmu bukannya tidak bisa melahirkan, akan tetapi tidak ingin melahirkan ….. semua pasangan yang kamu cari, tidak disenangi oleh orang tuamu, kemungkinan kamu hanya ingin membangkang, di saat kamu tidak bisa mempertahankan pilihanmu sendiri, itu berarti kamu tidaklah sungguh-sungguh mencintai pasanganmu, hubungan seperti ini pastinya tidak akan berakhir dengan baik.
8. Yang pernah menjalin hubungan mesra
Tidak menikah, tidak tunangan, tidak memiliki pasangan yang tetap, tidak pernah bercinta dengan orang lain, belum berpasangan, hanya menjalin hubungan asmara
Catatan :
Pilihan semua ada padamu, tanggung jawab semua ada padamu, kamu harus memilih orang yang tepat, jika pasangan kamu memiliki salah satu dari alasan di atas, carilah pembimbing, jangan buang waktu, masih ada pasangan yang lebih baik sedang menunggumu.
