9 November 2008 meskipun bukan hari perayaan Jerman, namun pada masa lalu di dalam satu abad itu, kasus yang terjadi pada hari tersebut mempengaruhi sejarah Jerman, melebihi hari-hari lainnya.
Memori terkini ialah pada 9 November 1989, oleh karena sebuah instruksi yang ambigu dari pemerintah Jerman Timur, Tembok
Runtuhnya Tembok Berlin mencerai-beraikan pemerintahan Sosialis Jerman Timur, setahun kemudian kedua Jerman, Timur dan Barat yang telah terpisah selama 41 tahun kembali bersatu dan melarutkan dirinya ke dalam arus demokrasi liberal.
9 November 2009 tahun depan adalah peringatan runtuhnya Tembok
Sebuah 9 November 2008 penting lainnya ialah terjadi pada 70 tahun silam, dari 9 November malam hingga 10 November 1938 dini hari, adalah sebuah malam sulit terlupakan di dalam sejarah Jerman.
Gerombolan Nazi (singkatan dari National Sozialismus = Kaum ultra nasionalis) yang kesetanan dalam suatu malam hari di dalam skala seluruh negeri membakar sinagog (Rumah ibadah kaum Yahudi), merampas pertokoan kaum Yahudi, merusak pemakaman dan pemukiman orang Yahudi, membantai penduduk Yahudi yang tidak berdosa, semenjak saat itu telah membuka tabir penindasan skala besar terhadap suku bangsa Yahudi.
Kala itu dalam satu malam, sebanyak 267 sinagog dibakar di seluruh Jerman, 7.500 toko milik orang Yahudi dihancurkan. 91 orang Yahudi pada malam naas itu tewas terbantai, 30.000 orang lebih ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi.
Materi sejarah membuktikan bahwa pada malam itu tindakan dadakan brutal khusus terhadap orang Yahudi itu adalah rekayasa cermat oleh pemerintah Nazi dibawah Hitler, permulaan dari penindasan yang sistematis dan direncanakan terlebih dahulu.
7 November 1938, kasus pembunuhan seorang diplomat di
Malam hari 9 November pimpinan propaganda Nazi, Göbbels berbicara kepada seluruh rakyat negeri, menghasut
Setelah kejadian, pemerintah Nazi Jerman menyebut tindakan brutal itu sebagai: "Kasus dadakan yang ditimbulkan oleh amarah
Sesudah "Kristal Nacht" lewat, bencana yang menimpa orang-orang Yahudi benar-benar telah dimulai. Hutang sejumlah 1 miliar Mark (Mata uang Jerman kala itu) dipaksa-bebankan kepada orang Yahudi oleh kaum Nazi, mereka disisihkan dari dalam kehidupan bermasyarakat normal, mereka telah kehilangan hak-hak untuk tempat tinggal, pendidikan, kegiatan dan rekreasi, harta benda dirampas, jutaan orang dikirim ke tempat eksekusi mati atau ruang gas beracun. Bencana ini berlanjut hingga tahun 1945.
Tahun ini adalah hari peringatan 70 tahun "Kristal Nacht", berbagai tingkatan pemerintah Jerman dan ormas orang Yahudi memiliki serangkaian kegiatan untuk peringatan tersebut.
Tanggal 6 November, Kanzelir Jerman Merkel dan ketua himpunan orang Yahudi seluruh Jerman, hadir bersamaan di pusat
Pada malam "Kristal Nacht" yang dipenuhi dengan api membara, sinagog Yahudi di pusat
Terdorong oleh rasa keadilan, kemanusiaan dan rasa tanggung jawab sebagai polisi, pada malam penindasan itu, ia tidak memenuhi perintah atasannya untuk membakar 4 penjuru, justru membawa anak buahnya untuk berjaga melindungi sinagog, dengan dalih secarik dokumen tentang perlindungan cagar budaya, telah menyelamatkan bangunan terkenal itu.
"Pembelotan"nya telah menimbulkan amarah atasannya, yang menanyakan kenapa ia berseberangan dengan "Tindakan yang menguntungkan
9 November lainnya yang berkaitan dengan Hitler adalah pada tahun 1923, berbeda dengan kepongahannya pada "Kristal Nacht", saat itu ia sedang menghadapi kegagalan dan penjara. Tahun itu ia berusaha mengadakan kudeta militer di München (Munich), membentang bendera "Menuju Berlin", hendak menggulingkan pemerintah Republik Jerman kala itu dan hendak mendirikan sendiri apa yang disebut pemerintah negara Deutschland (Jerman).
Kudeta tanggal 9 November ditindas oleh polisi lokal, kemudian Hitler ditangkap dan divonis penjara 5 tahun, tetapi ia hanya meringkuk selama setengah tahun saja di penjara dan menulis buku "Mein Kampf". Sesudah bebas dari penjara ia melanjutkan penerapan nasionalsosialismenya.
Jikalau sejarah digeser lagi 5 tahun ke depan, yakni 9 November 1918, Philipp Scheidemann dari partai Sosialis-demokrat di gedung parlemen imperial -
Dari tahun 1918, 1923, 1938 hingga ke 9 November 1989, telah ter-stempel sejarah yang tak dapat dihapus tentang kebebasan dan perbuatan yang memalukan untuk sejarah Jerman. (Whs)