Berlokasi di
Benda-benda berharga tersebut milik Museum Pergamon, sebagaimana juga artifak berharga lainnya yang dipinjam dari museum-museum lain, juga ikut dipamerkan dalam pameran ini, termasuk dari Louvre di Paris, British Museum di London dan Stattliche Museum di Berlin.
Pengunjung banyak berdatangan. Setelah melewati pintu depan Ischtar yang sangat mengesankan, mereka memandang lepas jalannya prosesi
Tema bagian pertama adalah 'Realitas'. Lebih dari 800 obyek budaya mengundang pengunjung untuk mengetahui budaya Babylonia, salah satu kebudayaan kuno di
Obyek budaya tersebut di bagi dalam 10 topik yang berbeda, seperti patung, relief, sesaji upacara keagamaan, potongan karya arsitektur, kitab suci bangsa Babylonia dan berbagai macam perkakas kebudayaan kuno.
Penguasa Babylonia
Saat memasuki seksi yang berjudul 'Kerajaan', pengunjung diajak untuk mempelajari para penguasa Babylonia, dimulai dengan Hammurabi (1792 - 1750 SM) raja
Hammurabi boleh jadi sangat menguasai pengembangan bidang hukum selama ia berkuasa dan dikenal dengan Kode Hammurabi. Kode ini mengedepankan prinsip "Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi". Ini merupakan kode hukum yang paling tua dan paling komplit dari zaman kuno. Tertera di atas kolom setinggi 2,25 meter, namun juga tersedia salinannya yang ditempatkan setinggi mata agar lebih jelas untuk mengamati.
Pajangan berikutnya menyajikan tentang dunia arsitektur, religi, perundangundangan dan hukum, aktivitas bisnis, kehidupan sehari-hari dan juga tempat suci Babylonia, yang selanjutnya menye-diakan pengunjung resensi sejarah yang luas dari kebudayaan Babylonia dan perkembangannya.
Bahasa tulisan
Membutuhkan hampir 10 tahun pendidikan untuk mempelajari seluruh 600 hieroglyphs, dan sangat sedikit pakar
Menara Babel
Pengunjung dapat mengamati perkembangan budaya
Dengan begitu banyaknya bangunan yang berbeda tipe dan juga proyek-proyek konstruksi lainnya, para leluhur merasa itu seharusnya termasuk dalam salah satu keajaiban dunia.
Banyak bangunan yang di persembahkan untuk Marduk, dewa pelindung
Banyak cerita dan seni yang dilakukan untuk memuja Marduk. Menara Babel juga dikenal dengan "Zikkurat of Etemenanki" adalah persembahan untuk Marduk.
Penggalian arkeologi 1913, untuk fondasi kuil memberi kepastian akan keberadaan menara ini. Peristiwa penting sejarah dalam Alkitab, juga dipresentasikan dalam pameran. Beberapa diantaranya ditunjang oleh bukti arkeologis sedang beberapa lainnya tidak.
Sebagai contoh catatan dalam Alkitab kisah menara
Menara "Etemenaki" pada kenyataannya pernah ada. Memiliki ketinggian 92 meter dan diketahui pada saat itu adalah bangunan yang tinggi.
Juga menurut riset, pertama dapat dilacak naskah sistem penulisan bangsa Sumerian, yang berkembang 5000 tahun lalu. Bangsa Sumerian dipertimbangkan sebagai leluhur bangsa Babilonia.
Bangsa Babylonia korup dan mengalami kemerosotan moralitas
Bagian kedua pameran tersebut diberi judul "Mitos". Di sini, bagian yang dilalui mengambil petikan dari Alkitab, para penyelenggara pameran memperlihatkan aneka ragam kepercayaan dan penafsiran pentingnya sejarah
Referensi seperti "Babylonian Jumble of Voices," "Harlot Babylon," "
Karena pemahaman yang berkaitan dengan deskripsi Alkitab mengenai
Keturunan budak hitam di Jamaika dan anggota gerakan Rastafarian menemukan adanya persamaan antara perbudakan bangsa Babylonia dari orang Israel, sebagaimana yang dijelaskan dalam Alkitab, dengan pendeportasian leluhur bangsa Afrika ke Amerika. Pemakaian istilah 'sistem
Konsep ini tersebar melalui musik reggae, dan pada masa 'sistem Babylonia' ini, dapat dikonotasikan pada eksploitasi, penindasan, kemerosotan, materialisme, konsumerisme, pencarian sta-tus, korupsi, egoisme, kebodohan dan kebencian antar sesama manusia, sebagaimana halnya konsep rasis dan fasis.
Terdapat sembilan seksi pada bagian kedua pameran tersebut. Video dan karya seni klasik dihadirkan sebagai contoh moralitas dan penyelewengan, fiksi dan realitas, harapan dan kegelisahan, pemujaan dan pemberontakan.
Sebagai contoh menara
Dengan kata lain, simbolisme dari Menara tersebut adalah sebagai peringatan ketika berjalan sampai di jurang yang sangat dalam, seharusnya mendengarkan hati nurani, membatasi diri, dan mengangkat diri sendiri pada tingkat pencerahan yang lebih tinggi. Pameran Babylonia menunjukkan aspek mendalam pada pengalaman manusia.
Pelukis dan pemahat Inggris yang terkenal John Martin (1789 - 1854) melukiskan konsep tentang
Dalam pandangan ini,