Pertandingan Olimpiade adalah suatu perayaan dan peristiwa yang dinanti-nantikan pada masa-masa modern. Mereka berfungsi sebagai lambang persatuan dunia, perdamaian, sportifitas, dan kompetisi olahraga yang mendebarkan.
Banyak yang telah mengetahui bahwa pertandingan Olimpiade berasal dari Yunani kuno, akan tetapi sesungguhnya, peninggalan asal usulnya tetap tidak diketahui hingga hari ini, hilang di antara kabut waktu.
Akan tetapi, banyak legenda dan mitos yang masih meninggalkan catatan yang berbeda tentang bagaimana Olimpiade tersebut dimulai.
Dalam tradisi mitologi Yunani, terdapat cerita-cerita di mana manusia dan dewa melangkah bersama di dunia memiliki hubungan yang dekat. Orang Yunani mempergunakan mitos ini untuk melewati sejarah mereka, mengajarkan pelajaran-pelajaran, atau menerangkan beberapa fenomena alam. Berikut cerita tentang asal mula pertandingan Olimpiade, tiga di antaranya adalah yang paling populer.
Legenda Pertama : Zeus
Legenda pertama mengatakan penciptaan awal alam semesta dan sebuah peperangan adalah untuk mengontrol seluruh Langit dan Bumi.
Orang Yunani percaya bahwa sebelum waktu dan alam semesta eksis, terjadilah Chaos (Kekacauan). Chaos adalah ketiadaan tanpa bentuk, suatu kehampaan gelap dari ruang yang kosong.
Tak seberapa lama Chaos melahirkan Titan yang dikenal sebagai Gaia, Bumi. Kemudian dia kembali melahirkan Uranus, Langit, untuk menjadinya sederajat dan melindunginya. Dengan kerjasama mereka, akhirnya melahirkan lebih banyak lagi Titan, yakni Lautan, Kecerdasan, Bintang dan Angin, Sungai, Matahari, Bulan, Fajar, Ingatan, Takdir, dan Rhea yang dipersiapkan untuk menjadi Ibu dari segala dewa.
Titan termuda dinamakan Cronus. Dia menginginkan suatu hari nanti akan menggulingkan ayahnya Uranus dan membuat dirinya sendiri sebagai penguasa segalanya dan bapak dari segala dewa.
Uranus membenci semua anaknya, dan ketika Gaia melahirkan ras manusia raksasa, Cyclops, dan monster-monster, dia menjebak mereka di Bumi. Ini menyebabkan Gaia sangat berduka, oleh sebab itu dia membuat sebuah pisau dan memberikannya kepada Cronus guna melawan ayahnya. Dengan menggunakan pisau Cronus mengebiri Uranus dan menyatakan dirinya sendiri sebagai penguasa seluruh Langit dan bumi.
Dia lalu mengambil saudara perempuannya Rhea untuk menjadi istrinya. Tetapi, semua tidak selalu berjalan dengan baik, sebab telah diramalkan bahwa suatu hari nanti, putra Cronus akan naik dan menggulingkannya dengan cara seperti yang sudah dilakukan terhadap ayahnya sendiri.
Dikatakan, dia merasa tidak bahagia ketika Rhea hamil. Dia melahirkan
Setelah masing-masing dilahirkan, Cronus dengan segera menelan mereka semuanya untuk menjamin bahwa mereka tidak akan memberontak melawannya.
Akan tetapi ketika Rhea melahirkan anak lelaki keenam mereka, Zeus, Rhea menyembunyikannya di pulau
Mengira bahwa batu itu adalah anaknya, Cronus menelannya segera. Bebas dari takdir saudara kandungnya, Zeus dibesarkan oleh Gaia sampai menjelang remaja, dengan tujuan untuk dapat membebaskan saudara-saudara laki-laki dan perempuanya. Dia menipu Cronus dengan memberikan suatu obat yang dapat membuatnya memuntahkan semua anaknya.
Akibatnya, meletuslah perang besar antara Titans dan para dewa untuk menguasai alam semesta. Akhirnya para dewa mampu menundukkan Titans dan memenjarakannya di suatu tempat terdalam yang paling gelap dalam alam semesta.
Pertempuran terakhir terjadi di
Dengan terselesainya perang ini, maka para dewa menyatakan dirinya sebagai penguasa alam semesta. Untuk memperingati kemenangannya, Zeus menetapkan Pertandingan Olimpiade di Olympia, sehingga semua akan mengingat pertempurannya dengan Cronus.
Legenda kedua : Hercules
Hercules memiliki kekuatan dan keberanian yang tiada banding. Dongeng lain tentang Olimpiade berkisar tentang cerita putra Zeus, Hercules.
Zeus adalah seorang dewa yang memiliki khas sangat bernafsu, dan istrinya Hera tidak terlalu mencintai hubungan
Zeus senang dan seringkali berhubungan dengan wanita mortal. Setelah penyatuan mereka, wanita itu akan melahirkan seorang Demigod (setengah dewa), yaitu seseorang yang separuh dewa, separuh manusia.
Hera ingin meninggalkan kehidupannya untuk menciptakan kesengsaraan dan penderitaan bagi anak-anak suaminya. Zeus sekali lagi menghamili seorang wanita mortal bernama Alcmene dari kediaman Perseus, seorang pahlawan Yunani.
Pada saat tiba waktunya dia akan melahirkan, Zeus menetapkan bahwa siapa yang lahir di kediaman Perseus pada hari itu, maka anak itu akan diangkat menjadi raja.
Mendengar hal ini, Hera mengatur saudari ipar Alcmene, yang juga tinggal di kediaman Perseus, untuk melahirkan anaknya tiga bulan lebih awal, sementara itu menunda kelahiran Alcmene. Karena hal ini, dengan tergesa-gesa lahirlah Eurystheus menjadi raja, menyingkirkan putra Alcmene.
Putra Alcmene bernama Hercules, tumbuh menjadi pria yang paling kuat di dunia. Dia diceritakan memiliki kekuatan dan keberanian yang tak tertandingi. Akan tetapi Hera merasa tidak puas ingin mencuri mahkota dari Hercules.
Dengan disertai perasaan iri hati, Hera menyebabkan Hercules mendapat serangan gila mendadak, yang diakhiri dengan melakukan pembunuhan terhadap istri dan ketiga anak-anaknya.
Setelah dia kembali ke pikiran sehatnya dan menyadari apa yang telah dia lakukan, Hercules pergi ke Oracle di Delphi, yakni seorang guru bijaksana yang dapat meramal masa depan, untuk meminta pengampunan dari para dewa.
Oracle memberitahu Hercules bahwa dosanya akan diberi pengampunan apabila dia dapat melengkapi 12 tugas berat dari orang yang paling dibencinya, yakni Raja Eurystheus. Eurystheus memberi tugas yang sulit bahkan bisa dikatakan tidak mungkin, tetapi Hercules selalu berusaha menyelesaikannya.
Tugas sulit itu menjadi legenda Dua belas Tugas Berat Hercules. Tugas ke
Raja Augeas memiliki sebuah kandang dengan ribuan lembu jantan dan kuda-kuda abadi. Kandang itu tidak pernah dibersihkan selama sepuluh tahun. Kotoran menumpuk dengan tinggi dan bau yang dikeluarkan sangat tidak sedap sehingga tidak ada seorang pun yang berani mendekatinya.
Hercules setuju membersihkan kandang itu apabila Raja Augeas mau memberikan sepersepuluh dari lembu jantan yang dimilikinya. Berpikir bahwa pekerjaan tersebut tidak mungkin untuk dilakukan, Raja Augeas menyetujuinya.
Dengan menggunakan kekuatannya yang luar biasa, Hercules dengan mudah memutar jalur sebuah sungai terdekat untuk mengalir melewati kandang tersebut dan membersihkan segalanya keluar. Bahkan ini tidak menghabiskan waktu sehari yang telah diberikan padanya.
Raja Augeas sangat geram. Dia menolak untuk memberikan lembu jantannya kepada Hercules, sehingga Hercules melakukan perang terhadap sang Raja.
Dengan kemampuannya yang sulit dipercaya, Hercules dengan mudah membunuh sang Raja. Dia lalu pergi untuk melengkapi seluruh dua belas tugas beratnya.
Dengan terhapusnya seluruh dosanya, Hercules memutuskan untuk mengadakan pertandingan Olimpiade untuk menghormati ayahnya Zeus, dan untuk membangun kekuatan serta keperkasaan kaum lelaki. Hercules menjadi idola masyarakat Yunani sebagai simbol kekuatan dan keberanian serta puncak keatletikan.
Legenda ketiga : Pelops
Pelops bertarung dengan sebuah kereta tempur bersayap untuk memenangkan istri dan kerajaannya.
Mungkin ini adalah dongeng yang paling abadi tentang Olimpiade dan juga yang paling berkemanusiaan.
Kita telah melihat bagaimana Olimpiade telah diciptakan oleh dewa-dewa, kita telah juga melihat ini telah dimulai oleh seorang manusia separuh dewa, akan tetapi sekarang kita melihat bahwa sesungguhnya ini ditemukan oleh seorang manusia biasa, yang bernama Pelops dan lahir di Yunani.
Pada saat Pelops tumbuh dewasa, dia meninggalkan tanah
Akan tetapi terdapat sebuah ketentuan, yakni apabila peminang kalah dalam pertempuran akan mendapatkan hukuman pancung. Raja Oenomaus telah menghias pilar-pilar di istananya dengan kepala para petarung yang kalah.
Alasan dari pertandingan berdarah Raja Oenomaus ini adalah, adanya sebuah ramalan yang dibuat oleh peramalnya yang mengatakan bahwa di masa mendatang, menantu lelakinya akan bertanggung jawab atas kematiannya.
Khawatir akan kekalahannya, Pelops berdoa kepada Poseidon, dewa Laut dan saudara lelaki Zeus. Poseidon memberikan Pelops sebuah kereta tempur yang ditarik oleh kuda-kuda bersayap untuk menjamin kemenangannya.
Hippodameia yang sejak mula telah jatuh cinta kepada Pelops, sangat khawatir kalau dia mungkin akan kalah dalam pertandingan, dan kehilangan nyawanya. Sesaat sebelum pertandingan dimulai dia merubah pasak penjaga roda perunggu milik kereta tempur ayahnya dengan sesuatu yang terbuat dari lilin lebah.
Meskipun memiliki kereta tempur bersayap. Pelops pada akhirnya harus menghadapi Raja Oenomaus. Ketika terlihat sepertinya sang Raja akan memetik kemenangan, lilin lebah pada pasak penjaga roda meleleh sehingga mengakibatkan kereta tempurnya hancur dan patah akhirnya Oenomaus terseret hingga meninggal.
Pelops menjadi Raja Olympia dan bersama istrinya Hippodameia, dia menciptakan Pertandingan Olimpiade sebagai pujian terhadap dewa-dewa dan untuk menghormati kematian Raja Oenomaus.
Bagaimanapun asal usul Pertandingan Olimpiade, tradisi mereka berlanjut hingga hari ini. Orang - orang masih menghormati teladan dari kekuatan, keberanian dan keolahragaan, serta teladan dari perdamaian dan keselarasan bagi semua orang dimanapun. (The Epoch Times/rtn)