Saint Nicholas adalah seorang tokoh Kristen yang hidup pada abad k-4 M. Ia lahir di Myra, sekarang disebut Turki, berasal dari keluarga yang kaya. Sebelumnya ibunya tidak pernah punya anak, tetapi karena selalu berdoa kepada Tuhan, akhirnya permohonannya dikabulkan lahirlah Nicholas. Menurut legenda pada saat masih bayi pun Nicholas sudah berpuasa, setiap hari Rabu dan Jumat tidak mau minum air susu ibunya. Ia ditasbihkan menjadi pastor pada usia yang sangat muda yakni 18 tahun. Karena sifat belas kasihnya yang besar terhadap umat dan fakir miskin, ia diangkat menjadi uskup.
Dalam kehidupannya ia dikenal sangat dermawan, suka memberi dan menyukai anak-anak. Setelah ia meninggal pertengahan abad ke-4 M, legenda mengenai St. Nicholas berkembang. Legenda yang paling terkenal adalah mengenai 3 anak gadis. Ceritanya, ada seorang bapak dengan 3 anak gadisnya. Keluarga itu hidup dalam kemisikinan yang hebat sehingga sang bapak terpaksa mengambil keputusan untuk menjual anak-anaknya sebagai budak untuk menghidupi keluarganya.
St. Nicholas mengetahui hal ini dan memutuskan untuk menolong mereka. Pada malam hari ia mendatangi rumah keluarga itu dan melemparkan sekantung emas melalui jendela. Kantung itu masuk ke dalam kaus kaki yang sedang dikeringkan di dekat pendiangan milik mereka. Karena 'hadiah' itu, anak-anak gadis itu selamat. Legenda tersebut berkembang menjadi tradisi memberikan hadiah dan menggantungkan kaus kaki di dekat pendiangan.
Disebutkan juga saat Nicholas ke tanah suci, kapalnya dilanda angin ribut, salah satu dari tiang layarnya patah dan menimpa kepala seorang kelasi hingga mengakibatkan kematiannya. Dengan doa Nicholas akhirnya angin ribut reda, bahkan ia bisa "menghidupkan" kembali kelasi yang telah meninggal itu. Sejak saat itulah ia dikenal sebagai Saint atau orang suci pelindung dari para pelaut dan semua kapal dagang. Kepercayaan tersebut semakin besar dan kuat sehingga Sinterklaas sudah dianggap sebagai wakil Tuhan untuk melindungi mereka oleh para pelaut Yunani maupun Italia.
Karena kebaikan St. Nicholas, ia diagungkan oleh gereja-gereja pada saat itu. Salah satu contoh yang bisa kita lihat adalah gereja yang dibangun Kaisar Justinian bagi St. Nicholas sekitar tahun 540 di Konstantinopel. Banyak negara yang mengangkat Nicholas sebagai santo pelindung bagi negara tersebut. Ketika ia meninggal, Nicholas dikuburkan di Myra. Tapi pada abad ke-11, kuburan St. Nicholas digali dan diangkut oleh para pedagang dari Italia dan dipindahkan ke Bari di Italia. Di Bari sebuah gereja dibangun bagi St. Nicholas. Banyak orang datang ke sana untuk berziarah.
Gereja sempat melarang tradisi memuja orang-orang suci, lebih mendorong untuk memusatkan diri pada Kristus saja sebagai pemberi keselamatan dengan memperingati hari kelahirannya pada 25 Desember. Perayaan St. Nicholas pun ditiadakan. Tetapi tradisi perayaan St. Nicholas tidak bisa dihapus dengan mudah. Tradisi itu bukannya hilang tetapi malah menempel pada hari Natal tersebut, dan diteruskan pada masa-masa berikutnya. Perayaan St. Nicholas dirayakan pada malam Natal.(erabaru.or.id)*