Kungfu untuk menotok titik akupunktur ini tergantung pada besar tenaga, melalui latihan keras, hingga akhirnya setelah dapat melakukan push up dengan 2 jari untuk menguatkan daya jari. (GETTY IMAGES)
Membuat orang mematung
Di dalam cerita silat The Legend of Condor Heroes, Master Yi Deng menggunakan ilmu totok titik akupunktur Yi Yang Zhi (satu jari Yang) untuk menyembuhkan luka dalam pada Oey Yong. Dari segi ilmu kedokteran tradisional Tiongkok, dimanakah letak prinsipnya?
Lin Chaoxiong menjelaskan:
Di dalam cerita silat memang ada unsur fiksinya, namun pengobatan metode menotok titik akupunktur memang berasal dari ilmu menotok titik akupunktur dalam Wushu (silat), memang dapat menyelamatkan manusia dari penyakit dengan melancarkan aliran Meridian.
Dokter akan memeriksa keadaan penyakit dan tubuh si pasien, lalu merangsang titik akupunktur atau kelenjar tertentu dengan tangannya, menotok, memijat, menekan sambil memutar, mengetuk untuk merangsangnya, agar berefek pada pembuluh darah dan Meridian, mempercepat aliran Qi dan darah di dalam tubuh, sehingga memperlancar peredaran Qi dan darah. Sementara Qi tidak baik akan dikeluarkan melalui keringat, air seni, buang air besar dan lainnya. Akhirnya tercapai hasil memperkuat yang baik dan menyingkirkan yang buruk.
Lin Chaoxiong menyatakan, pengobatan menotok titik akupunktur pusat kekuatan terletak pada jari tangan, pada saat menotok dengan jari harus tepat sasaran dan kuat. Pada saat memusatkan seluruh tenaganya pada jarinya, kekuatan di jari itu dapat mencapai 60 kg. Tentunya selain untuk tujuan beladiri atau pengobatan penyakit yang spesifik, umumnya tenaga yang digunakan hanya beberapa persennya saja.
Di dalam cerita silat, jago kungfu dapat mengeluarkan tenaga besar untuk menutup titik akupunktur seseorang, membuat orang tersebut ‘mematung’ tak dapat bergerak beberapa jam lamanya. Apakah itu mungkin?
Lin Chaoxiong mengatakan, menotok titik akupunktur memang dapat menyumbat aliran Meridian. Jika satu titik akupunktur berhasil ditotok, agar Qi dan darah tidak dapat mengalir, bagi yang ringan maka di bagian tersebut akan terasa mati rasa, kesemutan, bagi yang berat maka akan terasa kaku, keras, menotok titik akupunktur dapat membuat seseorang tidak dapat bergerak selama berjam – jam bukanlah bualan.
“Seperti titik ‘Ren Ying’ yang saya totok tadi, ini adalah jalur yang mengendalikan aliran darah ke otak besar manusia, jika tenaga yang dikerahkan terlalu besar, mungkin akan dapat menewaskan seseorang. Inilah efek mematikan dari ilmu menotok titik akupunktur itu.”
Li Youfu menjelaskan, dari sekian banyak pendekar silat yang dikenalnya, ada beberapa yang memang menguasai ilmu totok yang mematikan. Faktanya, guru Li Youfu sendiri yakni Chen Jisheng adalah seorang ahli menotok titik akupunktur tersohor di seluruh Tiongkok.
“Guru Chen hendak mewariskan ilmu menotok titik akupunktur yang sangat rahasia itu kepada saya, dengan sekali totok dapat mematikan seseorang, suatu ilmu yang sangat luar biasa.”
Namun Li Youfu justru tidak mempelajarinya, “Saya katakan pada guru bahwa saya tidak ingin mempelajarinya, waktu itu guru sangat terkejut, begitu banyak orang dengan berbagai upaya memohon beliau agar ber-sedia mengajarkan ilmu tersebut namun tidak diajarkannya.
Saya katakan pada beliau bahwa yang ingin saya pelajari adalah ilmu yang dapat menolong jiwa manusia, dan bukanlah ilmu yang dapat membunuh manusia, oleh karena itulah maka guru pun mengajarkan ilmu menetralisir (membebaskan) titik akupunktur tingkat tinggi kepada saya.”
Ada unsur kungfu luar dan dalam
“Berlatih ilmu menotok titik akupunktur sangat susah payah.”, begitu penjelasan Li Youfu, “Kungfu luar pada menotok titik akupunktur ini terutama adalah tergantung pada tenaga keras. Pada saat berlatih, awalnya harus berlatih push up, mula-mula dengan 10 jari, perlahan – lahan dikurangi menjadi 4 jari, hingga akhirnya setelah dapat melakukan dengan 2 jari, daya kekuatan di jari sudah sangat kuat.”
Seiring dengan semakin kuatnya kungfu luar, guru akan mengajarkan cara mengalirkan Qi, hingga akhirnya berhasil melatih ilmu tenaga dalam.
“Pada saat itu hanya dengan sentuhan ringan, orang yang ditotok titik akupunkturnya mungkin tidak akan merasakan sesuatu yang berarti, tapi lama kelamaan masalah akan timbul, kadang kala akan terasa otot kaku, kadang seperti terkena penyakit berat, ada yang bahkan meninggal sebulan kemudian.”
Karena ilmu menotok titik akupunktur begitu berbahaya, maka para guru sangat berhati-hati dalam memilih murid. Namun ada juga orang yang memanfaatkannya untuk melakukan bermacam-macam kejahatan.
Dosen Li pernah mengenal seorang ahli menotok titik akupunktur, karena duel mengadu kekuatan memperebutkan nama, atau alasan lainnya, lalu mencelakai orang lain dengan cara itu, “Akan tetapi di kemudian hari ahli tersebut pun mengidap penyakit berat, dan akhirnya meninggal dunia.”
Li berpendapat bahwa ini adalah suatu pantangan langit, “Mungkin itulah semacam ganjaran, sebab keahlian tersebut tidak boleh disalah gunakan seperti itu.” (Ji Da/New Epoch Weekly/lie)