NASIB SPON SUNGGUH TRAGIS. SETELAH KERING, SATWA LAUT ITU DIJADIKAN PENCUCI PIRING ATAU PENGGOSOK TUBUH KETIKA MANDI. PADAHAL, IA TERBUKTI TOKCER MENGATASI SEL KANKER, VIRUS, DAN CENDAWAN. TAK SEHARUSNYA SPON MENGHUNI DAPUR DAN KAMAR MANDI.
Di lautan spon binatang paling lemah. Ia tak mempunyai tulang belakang. Satwa yang hidup sejak 1,6-miliar tahun silam itu menyantap makanan dengan cara mengisap nutrisi di sekitarnya melalui pori-pori. Ketika menyantap makan itulah kemungkinan bakteri-bakteri patogen ikut serta.
Oleh karena itu spon memproduksi biotoksin atau senyawa racun untuk melumpuhkan bakteri. 'Jika senyawa beracun bisa melindungi diri dari lingkungan yang merusak, ia kemungkinan berkhasiat juga bagi makhluk hidup lain,' kata Dr Rachmaniar Rachmat. Analogi itulah yang mendorong periset Pusat Penelitian Oseanografi LIPI itu meneliti khasiat spon yang di dunia anak-anak sohor sebagai Sponge Bob.
Air kotor
Sejak satu dekade terakhir ia meneliti hingga 1.216 jenis spon. Hasil riset itu tak tanggung-tanggung, Rachmaniar menemukan 73 senyawa aktif dalam spon sebagai obat baru. Dalam riset ilmiah, racun alami itu ampuh mengatasi sel kanker ganas, antivirus, antibakteri, dan antioksidan. Disebut obat baru lantaran selama ini untuk mengatasi penyakit, peneliti lebih banyak memanfaatkan tumbuhan di daratan.
Rachmaniar memilih spon, terutama yang menghuni perairan tercemar. 'Spon di air tercemar otomatis senyawa aktifnya lebih tinggi dibanding spon yang hidup di perairan bersih,' ujar doktor Kimia Bahan Alam alumnus Universitas Padjadjaran itu. Namun, tak semua senyawa aktif dalam spon itu berkhasiat obat.
Spon bukan satu-satunya sumber penjaga kebugaran tubuh dari laut. Masih ada rumput laut yang kaya alginat sehingga tokcer meningkatkan kadar serat dalam makanan. Menurut Profesor Jeff Peterson, peneliti di Universitas Newcastle, Inggris, salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi pencinta pangan cepat saji adalah alginat. Ekstrak rumput laut itu bisa ditambahkan ke dalam cake atau burger.Alginat terbukti aman dikonsumsi sekaligus bermanfaat mencegah timbulnya kanker usus. Rumput laut mengandung 8-32% alginat tergantung spesies.
Menurut Mochammad Yusuf, pemilik Klinik Citra Insani di Sukabumi, Jawa Barat, rumput laut haizao alias Sargassum pallidum dapat digunakan untuk mengatasi kanker. Sifat antikanker rumput laut dibuktikan Mark Hay, periset di Institut Teknologi Georgia. Ia berhasil mengisolasi zat antikanker pada rumput laut merah yang kaya bromofikolida A. Senyawa itu mampu membunuh sel kanker melalui mekanisme apoptosis alias program bunuh diri sel.
(Rumput laut kaya alginat dan serat yang bagus untuk pencernaan)
Serat
Dengan segudang manfaat, rumput laut menjadi bahan baku berbagai produk makanan dan industri farmasi. Sebagai bahan pangan rumput laut merah diolah menjadi makanan sehat seperti agar-agar. Agar-agar berserat tinggi sehingga termasuk kelompok dietary fiber alias serat diet. Serat tinggi itu mampu menyerap kolesterol, lemak, dan glukosa dalam saluran pencernaan. Akibatnya intensitas tubuh menyerap kolesterol dan lemak pun berkurang.
Anggota kelompok algae itu juga menjadi sumber kalsium pada industri suplemen. Rumput laut, kolostrum, dan polong-polongan diramu menjadi minuman kesehatan pencegah osteoporosis dan kolesterol. Rumput laut mengandung 4-7% kalsium. Menurut T Fujita dari Institut Penelitian Kalsium, Jepang, kalsium rumput laut dan kulit kerang meningkatkan densitas mineral dalam tulang.
Manfaat itu dirasakan oleh Johnson. Lima tahun lebih warga Sariagung, Samarinda, itu mengeluhkan nyeri di kedua lutut. Derita itu mulai hilang ketika Johnson rutin mengkonsumsi minuman kesehatan yang mengandung rumput laut, kolostrum, dan polong-polongan. Selama 3 bulan ia minum 2 bungkus setiap hari.
Sumber kalsium lain berupa karang. Rudy Tandi, asisten wakil presiden PT Totalcare Nutraceutical, mengembangkan produk kalsium dari koral dan hewan-hewan kecil yang hidup di karang. Suplemen itu dilengkapi vitamin C dan D3. Menurut Rudy kandungan kalsium koral bagus untuk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh dan menjaga kesehatan tulang.
Omega 3
Sumberdaya laut lain yang tak kalah pentingnya adalah ikan. Beragam jenis ikan laut kaya kandungan gizi. Salah satu yang sohor adalah omega 3 jenis decosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapetaenoic acid (EPA).
Kedua golongan asam lemak itu berkhasiat mengurangi risiko jantung koroner dan membantu perkembangan otak. Menurut Denny Wahyudi SSi Apt, manajer produk kesehatan Kimia Farma, dalam sehari tubuh membutuhkan 200-500 mg omega-3 setara 30 g ikan. Bagi yang tidak doyan ikan, konsumsi suplemen omega-3 bisa jadi pilihan. (Ari Chaidir&Sardi Duryatmo)