Apa yang anda lakukan dengan kulit telur? Tentu membuangnya bukan? Namun, tidaklah demikian dengan I Ketut Wikarta di desa Bitra Gianyar Bali, yang telah menggeluti pekerjaan lukisan diatas telur selama 15 tahun.
Tidaklah mudah untuk melukis di atas kulit telur. Bentuknya yang bulat serta strukturnya mudah pecah, membuat proses ini perlu keahlian dan ketelitian. Saat ini Ketut telah mampu untuk melukis di dengan telur bebek, angsa, kasuari serta burung unta, dengan produktivitas 2 hingga 3 lukisan per hari.
[I Ketut Wikarta, Pelukis Kulit Telur]:
“Dulu di komunitas kami adanya lukisan di atas kertas, tapu suatu saat, ada ide dari tamu yang datang dari Jerman, dia meminta lukisan di atas telur. Dahulu, telurnya masih utuh, belum dikeluarkan isinya, tak lama jadi busuk, setelah itu ada ide dari teman-teman untuk mengeluarkan isi telur biar tidak busuk. Maka setelah dikeluarkan dan diamplas, tinggal tuangkan ide kita di atas telur.”
Indahnya warna-warni dan detail lukisan, membuat karya seni ini laris di kalangan para turis. Harga bervariasi dari 60.000,- rupiah untuk telur bebek, hingga yang mencapai 1 juta 500.000 rupiah untuk telur burung unta.