Mungkin pernah terlintas dalam benak kita, bagaimana bisa kebudayaan setengah dewa dan kedalaman filsafat Tiongkok yang telah berumur 5000 tahun dapat terus eksis dalam kesenian modern, terutama dalam bidang seni musik dan tari.
Dalam kebudayaan Tiongkok, menari adalah suatu cara untuk mengungkapkan emosi dan perasaan yang tidak hanya pada individu saja namun juga karakter suatu bangsa. Melalui gerakan tubuh penari, sang koreografer mengekspresikan buah pikirannya. Itulah sebabnya mengapa perpaduan bentuk dan gerakan, yang disebut juga sebagai teknik tubuh (body teknik), dipengaruhi sepenuhnya oleh perasaan penari terhadap makna yang ingin disampaikan.
Tarian Tiongkok atau dikenal juga sebagai tarian klasik Tiongkok, keasliannya dapat dilacak melalui pahatan kuno ataupun tarian rakyat yang turun temurun sejak ribuan tahun yang lalu.
Di mulai dari era Dinasti Zhou yang memerintah dari 1122 SM hingga 256 SM, terus turun temurun hingga periode lima dinasti (907 – 960 M). Istana kerajaan memiliki suatu agen khusus yang mengurusi seni musik dan tari, para penari maupun pemusiknya dilatih secara khusus. Sebagai tambahan, agen ini juga berperan mengorganisasi secara sistematis, mencari kreasi baru, menyaringnya dan akhirnya mengembangkan tarian rakyat, tarian religius serta memulai seni tari didaerah lain. Demikian asal mulanya bagaimana timbul pertunjukan pentas tari.
Sejak pertunjukan yang kebanyakan diciptakan oleh artis dengan berdasarkan tarian rakyat Tiongkok, seni tariannya semakin kaya dan akhirnya berasimilasi dalam bentuk kesenian tradisional Tiongkok.
Saat Zaman Dinasti Tang (618 – 907 M) adalah titik puncak kejayaan tarian tradional Tiongkok. Namun disaat masa peperangan lima dinasti, telah sangat mengacaukan tatanan sosial masyarakat sehingga banyak sekali tarian yang terkenal telah hilang atau menjadi tidak lengkap.
Setelah Dinasti Song (960 – 1279 M) opera rakyat menggantikan tarian asli sebagai bentuk kesenian yang berkembang pesat. Tentu saja, formasi dan perkembangannya opera rakyat pasti juga mewarisi dan bercampur dengan banyak bentuk kesenian sebelumnya. Tarian dan musik dari Dinasti Sui (581 – 618 M) dan Dinasti Tang menjadi unsur penting dari opera rakyat.
Meskipun penggabungan tarian rakyat ke dalam bentuk opera rakyat adalah berdasarkan kebutuhan opera tersebut, namun di dalamnya mengandung berbagai macam kesenian tradisional yang sangat kaya. Banyak peninggalan dari zaman dahulu memperlihatkan gambar penari dari berbagai zaman dinasti. Peninggalan ini menunjukkan hubungan yang sangat jelas antara opera dan tarian. Itulah sebabnya mengapa meskipun opera telah menggantikan tarian dan musik sebagai bentuk kesenian yang lazim di masyarakat saat itu, opera zaman dahulu masih tetap membawa karakteristik tarian Tiongkok kuno.
Beberapa tahun belakangan ini, qigong atau semacam olah tubuh menjadi sangat populer di Tiongkok, gerakan yang ada di dalam seni bela diri menjadi sumber penting bagi perkembangan lebih lanjut, tarian Tiongkok klasik. Misalnya saja Tanzigong (sumber dari literatur “gerakan lapik”) yang merupakan bagian dari seni bela diri Tiongkok. Dikala para koreografer meminjam beberapa elemen dari Tanzigong, mereka memasukan beberapa lompatan, gerakan berputar dan summersault dalam tarian tersebut.
Seperti Taici dan gerakan pedang yang digunakan dalam tarian, mereka adalah permata tulen yang sangat mempengaruhi kekayaan koleksi tarian klasik. Sebagai tambahan lukisan dinding kuno, goa, lukisan di dinding goa, pahatan dan literatur seni tari telah memainkan peran penting dalam melestarikan dan penelusuran tarian klasik.
Sebelum terjadinya gerakan 4 Mei 1919, tarian klasik Tiongkok kebanyakan diturunkan kepada rakyat biasa. Setelah tahun 1919, beberapa artis yang merasa mempunyai tanggung jawab terhadap kebudayaan Tiongkok mulai mensistemasikan dokumen tarian Tiongkok. Dari sinilah awal mula pelajaran resmi tarian Tiongkok dimulai, para artis belajar mulai elemen-elemen tarian rakyat dari opera rakyat, dan mengabungkan teknik-teknik latihan balet dan bentuk beladiri Tiongkok, menciptakan sebuah sistem yang spesial dan unik dari tarian klasik Tiongkok.
Perjalanan panjang dan berbagai variasi sejarah tarian Tiongkok memberikan perbedaan gerakan, beragam kehalusan budi bahasa dan kekayaan karakter. Mulai saat tarian Tiongkok berkembang melalui sejumlah dinasti dan lingkungan sosial, dia dapat menggambarkan beragam bangsa, kelas sosial, periode waktu dan kepribadian. Elemen-elemen dari berbagai latar belakang etnis dapat terangkum dan termanifestasi dalam tarian Tiongkok serta secara penuh diperlihatkan.
Itulah mengapa dimasa depan, tarian klasik Tiongkok akan memiliki kapasitas perkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Salah satu d iantaranya Gala Tahun Baru Imlek Spektakuler 2007 yang sukses digelar oleh NTDTV, yang memfokuskan pada tarian klasik Tiongkok yang memposisikan dirinya untuk menjadi arus utama bentuk pertunjukkan seni pada panggung dunia. (erabaru.or.id)*