Astronom membenarkan, bahwa letusan matahari adalah ledakan yang paling dahsyat dalam sejarah astronomi.
Setelah matahari menimbulkan ledakan dahsyat pada bulan Oktober 2003, di saat astronom bersiap-siap menarik napas lega, area 486 bintik matahari sekali lagi meletuskan protuberan raksasa. Area tersebut secara formal telah dicatat sebagai area matahari yang paling aktif dalam sejarah astronomi.
Ledakan kali ini melampaui tanda ukuran pengukur dari satelit. Waktu itu sangat sulit melukiskannya secara tepat, peneliti mengatakan bahwa ia "jauh lebih tinggi dari X20", sebab beberapa satelit pengamat yang oleh karena pengukurannya mencapai tanda ukuran penuh hingga berada dalam kondisi "kehilangan penglihatan" sementara. Kini ilmuwan memiliki waktu untuk mempertimbangkan arti pentingnya, dan telah menetapkannya sebagai tingkat X28.
Ledakan yang diiringi CME dengan kecepatan kurang lebih 2.300 km/detik meninggalkan permukaan matahari, menyemburkan gas superpanas miliaran ton ke angkasa, di antaranya hanya sebagian kecil saja mengarah ke bumi.
(Sumber: Zhengjian.net)