Bagaimana menjaga ‘waktu’ agar tidak memberikan Anda perasaan tertekan: Lebih baik menyelesaikannya sebanyak mungkin pada jam kerja dari pada membiarkannya mengatur penyelesaian pekerjaan Anda.
Terkadang dalam situasi yang mendesak seseorang perlu mengerahkan semua akalnya dan meletakkan ego- nya di belakang guna meraih suatu tujuan. Sebagai contoh, saat timbul masalah produksi, kita harus mengatur agar penyerahan barang tetap bisa tepat waktu. Dalam keadaan krisis seperti itu kita harus berjalan pada kecepatan tinggi.
Penerapan yang sama terhadap semua hal yang mendesak
Kemudian orang kembali rileks dan melanjutkan bekerja–paling tidak begitulah seharusnya. Tetapi sebagian orang melanjutkan bekerja seolah-olah sebuah bencana telah terjadi. Mereka selalu dalam keadaan keranjingan–kerja lembur menumpuk dan merasa sepertinya mereka hanya menyelesaikan sedikit pekerjaan hari itu.
Stres terus-terusan adalah counter-productive, mengakibatkan orang menjadi tidak sabar, mudah marah, cenderung melakukan kesalahan karena sembrono, dan tidak dapat berkonsentrasi. Ada pemecahan yang lebih pintar.
Irama
Tidak ada yang mengalahkan ketetapan hati yang bijak untuk berjalan selaras dengan irama kehidupan yang alami. Kondisi tertekan dan santai harus seimbang, sealami keluar masuknya nafas.
Setiap periode waktu ini masing-masing memiliki keunikan kualitas yang dapat kita manfaatkan. Karena sejak berabad-abad tahun yang lalu hingga sekarang, pasang surut selalu berganti, dan energinya tidak susut maupun berkurang.
Irama kita berada dalam keseimbangan yang pas bila kita dapat melanjutkan be-kerja seakan kita berproses tanpa henti. Kita bisa menyelesaikan banyak hal dengan melakukan secara ini, dan masih tidak merasa lelah sampai sore.
Setiap orang dapat menemukan irama mereka sendiri bila mereka dibolehkan melakukan eksperimen; saat membuat kekeliruan akan memulainya lagi dari awal. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang penting:
a. Istirahat
Dijadwalkan lebih sering, istirihat sebentar–waktu di mana Anda dapat relaks dengan sadar. Beberapa menit sudah cukup untuk mengisi kembali tenaga kita!
Bodo Schafer, pengarang The Way to financial Freedom, memberitahu strateginya yang beristirahat selama 20 menit untuk setiap 2 jam. Hal ini membuat kerjanya selama 2 jam benar-benar efektif, dan pada sore hari dia tetap merasa segar. Pasti tidak semua bisa bebas memperoleh istirahat 20 menit selama hari kerja, tetapi istirahat 5 menit mungkin bisa.
b. Semua diselesaikan secara langsung
Banyak hal-hal kecil (tidak penting) yang dapat merusak kesenangan hari seseorang: e-mail yang datang terus menerus sepanjang hari; percakapan dengan kolega; pelanggan, dan pengirim barang; harus mengurusi surat; dan adanya tugas-tugas rutin lainnya. Kemudian ada surat-surat yang perlu di-file secara konstan. Seorang salesman bisa saja sibuk sepanjang hari tanpa melakukan tuntutan tugas atas gaji yang diterimanya–mengunjungi pelanggan yang potensial.
Apapun pekerjaan ringan itu, delegasikan sebanyak yang Anda bisa (bila seseorang mendelegasikan pekerjaan berdasarkan hasil daripada berdasarkan cara, hasilnya akan lebih besar). Tugas-tugas rutin dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok.
Contoh, mengatur waktu khusus untuk mengurus e-mail, misalnya sekali di pagi hari dan sekali di sore hari. Buat daftar siapa saja yang perlu dihubungi pada hari-hari tertentu, dan sisihkan waktu untuk bekerja menurut daftar. Pendekatan yang sama dapat diterapkan dalam membalas surat, mengerjakan filing surat-surat dan tugas rutin lainnya.
c. Kenali bioritme Anda sendiri
Atur irama kerja Anda dengan bioritme Anda sendiri. Pelajari diri sendiri untuk beberapa hari: Kapan Anda merasa segar dan dapat bekerja dengan konsentrasi tinggi? Sisihkan waktu ini untuk tugas-tugas yang terpenting dan bukan sebaliknya.
Jika mungkin, beritahukan orang lain untuk tidak mengganggu selama periode waktu itu. Tegaskan bahwa Anda sedang berkonsentrasi pada tugas spesifik dan menangguhkan menghubungi siapa pun sampai pada waktu yang Anda tentukan untuk menghubungi mereka kembali, atau sesuai jadwal agenda Anda.
Saat tugas khusus ini terselesaikan dan kondisi Anda menurun, kerjakan tugas-tugas rutin Anda. Ketika kondisi Anda membaik lagi, tangani pekerjaan-pekerjaan yang menuntut energi dan konsentrasi Anda.
d. 10 menit untuk hari berikutnya
Di penghujung hari-hari Anda, lakukan sebuah tinjauan ulang terhadap mental berkaitan dengan kemajuan yang dicapai pada hari itu. Pada poin mana masalah dapat terselesaikan dengan mulus, dan pada poin mana masalah bisa menjadi membaik.
Atur waktu pencapaian untuk hari berikutnya berdasarkan bioritme Anda, bukan karena Anda ingin menjadi budak jadwal, tapi untuk memiliki panduan yang bermanfaat yang dapat membantu Anda tetap terfokus! Jangan membuat rencana terlalu banyak, beri rentang waktu yang cukup antar janji, antar jadwal, antar tugas, dan lain-lain untuk hal-hal tak terduga.
Sebagai tambahan, rencanakan waktu istirahat yang menyenangkan setiap hari. Sesuatu yang Anda kehendaki atau harapkan, bahkan jika itu adalah waktu untuk Anda sendiri. (Heike Soleinsky/The Epoch Times/bdn)