Orang-orang pada umumnya menganggap bahwa asalkan sesuatu benda direbus melalui pemanasan, sudah bisa menseterilkan. Sebenarnya, ada beberapa zat racun tidak dapat dirusak strukturnya dengan pemanasan.
Keracunan makanan pada umumnya, dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu: jenis organisme dan jenis kimiawi. Keracunan jenis organisme, terutama ditujukan pada organisme yang pernah dicemari oleh bakteri, virus, parasit dsb. melalui makanan atau kontak tubuh menimbulkan penyakit menular yang akut. Seperti, jamur dalam makanan basi, makanan jenis ini dapat menggunakan suhu tinggi dengan merebus untuk menseterilnya, sebab bakteri, virus, telur parasit dsb. dalam beberapa menit pada suhu 100 C akan mati, meskipun menyisakan sejumlah kecil zat racun juga tidak akan menimbulkan bahaya.
Sebaliknya jenis kimiawi tidak bisa diseterilisasi dengan cara pemanasan pada suhu yang tinggi. Terkadang dengan cara merebus malah sebaliknya membuat kekentalan racun bertambah besar. Misalnya, nitrat yang tidak mengandung racun pada sawi putih segar, oleh karena dekomposisi bakteri, sawi putih menghasilkan sejumlah besar racun nitrat sekunder. Selain itu, bertunas dan solanine dalam kacang tanah yang belum matang, serta jamur aspergillus dalam minyak dsb. semuanya merupakan benda beracun yang tidak dapat dirusak dengan suhu tinggi. Dan juga makanan lainnya yang pernah dicemari racun kimia, dengan pemanasan juga tidak akan dapat menghilangkan zat racun.
Dari sini jelaslah, bahwa jika ingin menghindari keracunan, tidak boleh menggunakan cara pemanasan membasmi racun sebagai cara satu-satunya menghilangkan racun. Harus secara khusus menaruh perhatian pada pencegahan, memutuskan sumber pencemaran benda beracun yang memungkinkan, terlebih lagi tidak boleh meremehkan keracunan makanan secara kronis.(erabaru.or.id)*