Jepang-Tokyo terkenal dengan wilayah sempit, namun kini memiliki teknologi hijau dengan mengubah sampah menjadi listrik. Penduduk Tokyo yang berjumlah 12 juta-an jiwa menghasilkan satu kg lebih sampah perhari, dan menjadi masalah baru petugas dinas kebersihan sampah.
Setiap tahun selama beberapa dekade terakhir, kawasan Teluk Tokyo menimbun lebih dari 500.000 ton sampah an-organik yang kebanyakan plastik.
Para ahli mengkhawatirkan kapasitasnya akan penuh dalam 20 tahun, namun otoritas Tokyo kini memiliki rencana untuk mulai membakar tumpukan sampah plastik tanpa menghasilkan asap atau bau.
Dengan menerapkan teknologi ekologi terkini di Jepang, pabrik Pembakaran Sampah Toshima adalah satu diantara belasan perusahaan yang memonitor ketat level gas nitrogen oxida atau zat polusi yang menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan.
“Kami mengoperasikan 21 pabrik pembakaran sampah dan fasilitas-fasilitasnya di kota yang padat penduduk seperti di Tokyo. Saya percaya hal ini masih tergolong langka dan belum pernah terjadi sebelumnya jika diukur dengan standar internasional, dimana pabrik-pabrik pembakaran sampah Tokyo juga mempunyai teknologi yang hebat dalam menjaga kebersihan lingkungan.” Ujar Yasuo Shina, Manager Pabrik Pembakaran Sampah.
Para petugas pabrik mengatakan bahwa tingkat kecanggihan dari sistem filter udara dengan temperatur tinggi dari pembakaran sampah, membuat substansi yang keluar dari cerobong asap setinggi 210 meter itu berupa uap air dan rendah karbondioksida.
Tampak terlihat pabrik sampah yang tidak berasap dan tidak berbau hidup harmonis berdampingan dengan komunitas lokal.
Sejumlah penduduk local pun menyambut gembira program ini.
“Saya belum pernah melihat asap keluar dari cerobong tinggi itu.” Ujar Koji Shimizu, salah seorang penduduk local.
“Menurut saya karena pembakaran sampah yang berstandar tinggi sehingga mereka menghasilkan dioxin yang sangat sedikit.” Ujar Akiko Mihara, penduduk local lainnya.
Penduduk sekitar pun berenang di kolam renang “air hangat indoor” yang dipanasi dengan pembakaran sampah. Sementara listrik yang dihasilkan juga membuat kota mendapatkan keuntungan ekstra sebesar 500.000 dollar dari surplus listrik yang dijual kepada perusahaan-perusahaan lokal.(NTD-News)