Ada seorang kakek mempunyai satu buah kotak mustika, bila digoyang-goyang akan mengeluarkan emas. Pada suatu hari saat ia berada di kerumunan orang-orang, pandangan mereka tertuju pada kakek itu dengan penuh harap ia memberikan kotak mustika kepada mereka.
Sang kakek dengan senang hati memberikan kotak mustika itu, dan membiarkan mereka bergantian menggoyangkan kotak tersebut, tetapi tiada satu orang pun yang dapat mengeluarkan emas dari kotak. Lantas mereka bertanya, mengapa bisa begitu? Kakek tadi berkata, "Saat kalian menggoyangkan kotak mustika dalam hati jangan berpikir akan mendapatkan emas, barulah ia dapat bergoyang mengeluarkan emas." Orang-orang baru memahami rahasianya.
Tiba-tiba, ada seorang berkata, "Dalam hati tidak berpikir emas, lalu siapa yang mau menggoyangkan kotak mustika lagi." Bukankah kehidupan manusia seperti itu juga? Manusia hidup demi kepentingan (kadang berlebihan), akibatnya tidak dapat apa pun. Karena ketika tidak dapat mencapai tujuannya akan mengeluh kehidupan tidak memihaknya. Tetapi ia tidak pernah berpikir, demi mencapai sesuatu untuk diri sendiri perlu kerja keras, sementara dia maunya enak-enakan.
Ketika mempelajari masalah kehilangan dan memperoleh, kita bisa memiliki apa pun di dunia dengan prinsip, "tidak berminta tapi mendapat secara alami." (erabaru.or.id)I*