Kini kecepatan kedewasaan para remaja lebih awal dibandingkan dengan dulu, sedangkan lingkungan dan media dibanjiri dengan banyak hal yang menggoda, dalam menghadapi penyimpangan akan kesadaran terhadap seks, masalah pendidikan seks para remaja telah mempengaruhi setiap keluarga, lebih - lebih merupakan masalah penting yang harus dihadapi oleh para orang tua.
Nilai atau inti dari pada pendidikan seks sebenarnya adalah : cinta kasih, menghormati, urusan pribadi yang dirahasiakan, tanggung jawab dan lain-lain, dan tidak hanya terbatas pada memberi bimbingan mengenai "pengetahuan tentang seks" semata.
Sisi negatif dari pendidikan seks adalah menghindari terjadinya masalah dan korban, dan sisi positifnya adalah memberi bimbingan kepada anak agar bisa memiliki kemampuan berpikir dan kemampuan bercinta kasih. Sejak dari lahir seorang anak sudah memiliki hubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dari "rumah". Ia tumbuh dan besar di rumah, maka hakiki dari rumah adalah cinta, begitu juga hakiki dari pendidikan seks juga bertolak dari cinta, maka dari itu pendidikan seks dalam keluarga memiliki peran yang amat sangat penting.
Ketika orang tua anak menghadapi masalah dan tidak tahu harus bagaimana membuka mulut untuk memulai pembicaraan, sering kali mereka mengambil tindakan yang pasif, atau mengira diserahkan kepada guru di sekolah untuk mengajar mereka dengan lebih layak.
Sebenarnya nilai pandang dan sikap orang tua itu sendiri terhadap seks merupakan siklus belajar bagi anak - anak mereka. Jika menerima penyampaian seks yang menyimpang (dari media) atau menerima informasi tentang seks yang salah, ayah dan ibu mempunyai kewajiban untuk segera memberikan bimbingan yang tepat dan mengklarifikasi permasalahan, juga harus mencegah agar informasi dari media yang tidak sehat tidak menyerang masuk ke dalam keluarga. Sebenarnya keluarga merupakan siklus yang paling penting dalam melaksanakan pendidikan seks.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip penting di dalam pendidikan seks keluarga, kami berikan kepada para orang tua sebagai bahan referensi:
1. Siap memberikan pendidikan seks setiap saat
Menghadapi perkembangan seks pada anak dan kelakuan anak yang selalu ingin tahu terhadap seks yang kemungkinan bisa muncul sewaktu - waktu, sebagai orang tua kita harus selalu siap dan harus dapat menyesuaikan diri, serta memanfaatkan kesempatan untuk memberikan bimbingan.
Misalnya, ketika nonton TV bersama anak, lalu muncul tayangan kekerasan atau pun pelecehan seksual, harus segera memberikan bimbingan kepada anak agar anggota tubuhnya sendiri tidak dibiarkan untuk sembarangan disentuh oleh orang lain, suatu konsep untuk menghormati dan menghargai tubuh sendiri.
2. Memberi teladan dan bimbingan lisan secara bersamaan
Sikap dari pelaksana pendidikan seks sangatlah penting, sikap dan kelakuan dari para orang tua sering kali menjadi panutan bagi anak - anak mereka, menjadi bahan perbandingan, bersamaan itu juga dimanifestasikan dalam tingkah lakunya. Jika orang tua mereka sendiri memiliki sikap seks yang tidak tepat, misalkan menganggap seks itu kotor, tabu dan berdosa, maka bisa mempengaruhi secara langsung konsep seks pada diri anak - anak.
3. Menerima pertanyaan dan memberi jawaban yang tepat
Para orang tua harus memperkaya diri dengan pengetahuan dan informasi tentang seks yang benar, dan ketika anak mengajukan pertanyaan, harus didengar dan dipahami motif di balik pertanyaan anak itu, mengklarifikasi masalah dari anak, serta memberi jawaban yang sederhana dan tepat.
Misalkan, ketika memberi bimbingan yang berkaitan dengan alat kelamin harus menggunakan istilah yang benar seperti 'penis' dan jangan menggunakan istilah 'burung' atau lainnya sebagai pengganti. Biarkan anak mengenal istilah yang benar sejak dini. Ketika memberikan bimbingan dan menjawab pertanyaan, sikap harus rileks dan wajar, jangan membiarkan perasaan dan nada suara tegang mempengaruhi anak.
4. Penekanan untuk menghormati dan privasi
Menghormati dan privasi adalah konsep penting di dalam pendidikan seks, biarkan anak dalam penjelajahan rasa ingin tahunya tentang seks, mereka juga belajar menghormati orang lain. Memberi bimbingan jangan sembarangan menjamah bagian tubuh yang bisa membuat orang lain tidak nyaman, misalnya bagian dada dan lain-lain.
Pendidikan seks bila dilakukan oleh orang tua sebagai orang yang paling dekat bagi si anak akan dapat membuat anak merasa aman selama dalam proses penjelajahan terhadap masalah seks. Dan dengan peran orang tua untuk berkomunikasi dalam keluarga secara positif dapat membuat anak mengerti bagaimana mencegah berperilaku negatif. Penyampaian pengetahuan seks secara benar, akan menentukan nilai pandang dan sikap mereka terhadap seks, dan hal ini juga sangat menentukan keharmonisan keluarga anak di kemudian hari. (Cai Chunmei/Kepala Bidan Rumah Sakit Kristen Jiayi/Epochtimes/lin)